Lompat ke isi utama

Realitas virtual untuk rehabilitasi stroke

Pesan utama

  • Realitas virtual mungkin sedikit lebih baik daripada pengobatan terapi alternatif dalam memperbaiki kemampuan menggunakan lengan. Sejumlah kecil subjek melaporkan efek yang tidak diinginkan termasuk rasa nyeri, sakit kepala, atau merasa pingsan hingga pusing.

  • Realitas virtual mungkin lebih baik dibandingkan terapi alternatif dalam sedikit meningkatkan keseimbangan dan mungkin mengurangi keterbatasan aktivitas.

  • Hanya sedikit penelitian yang menyertakan realitas virtual yang dianggap imersif (misalnya saat lingkungan virtual dilihat melalui perangkat yang dipasang di kepala).

Apa manfaat realitas virtual dibandingkan dengan pengobatan terapi alternatif atau tanpa terapi pasca stroke?

Kami ingin membandingkan efek realitas virtual dengan terapi alternatif atau tanpa terapi pada proses pemulihan pasca stroke dengan melihat fungsi lengan dan luaran lain seperti kecepatan berjalan, fungsi kognitif (berpikir), kemandirian, dan kualitas hidup pasca stroke.

Apa itu realitas virtual? Mengapa hal ini dapat digunakan untuk membantu pemulihan stroke?

Banyak orang mengalami kesulitan bergerak, berpikir, dan menggunakan pancaindra setelah stroke. Hal itu sering menyebabkan masalah pada aktivitas sehari-hari seperti menulis, berjalan, dan mengemudi. Realitas virtual adalah istilah luas yang digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan program berbasis komputer yang didesain untuk meniru objek dan kejadian nyata. Terapi berbasis realitas virtual mungkin memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pendekatan terapi tradisional karena penggunaannya memungkinkan orang untuk berlatih aktivitas sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dalam lingkungan rumah sakit atau klinik. Selain itu, ada beberapa fitur dari program realitas virtual yang mungkin membuat pasien menghabiskan lebih banyak waktu dalam terapi karena aktivitasnya mungkin lebih memotivasi.

Apa yang ingin kami ketahui?

Kami ingin mengetahui apakah penggunaan realitas virtual dalam program pemulihan pasca stroke lebih efektif dibandingkan pengobatan terapi tradisional. Kami juga ingin memahami efeknya terhadap berbagai luaran (termasuk gerakan, kognitif, dan keterbatasan aktivitas). Luaran yang paling menarik bagi kami adalah terkait fungsi lengan karena luaran ini adalah fokus dari sebagian besar penelitian di bidang ini. Selain itu, kami juga ingin memahami bagaimana realitas virtual dapat digunakan secara paling efektif (yaitu seberapa banyak terapi yang harus disediakan dan kapan), serta jenis program realitas virtual manakah yang paling bermanfaat.

Apa yang sudah dilakukan?

Kami mencari penelitian yang membandingkan realitas virtual dengan terapi alternatif (misalnya pendekatan terapi fisik tradisional untuk memperbaiki kekuatan dan gerakan) atau tanpa terapi. Kami mengikutsertakan penelitian yang merekrut pasien usia dewasa pada semua tahap pemulihan pasca stroke.

Apa yang kami ditemukan?

Kami mengidentifikasi 190 penelitian yang melibatkan 7188 pasien pasca stroke. Penelitian yang ada menggunakan berbagai jenis program realitas virtual yang kebanyakan bertujuan untuk meningkatkan fungsi lengan atau mobilitas (kecepatan berjalan dan keseimbangan).

  • Enam puluh tujuh uji klinis melihat apakah penggunaan realitas virtual dibandingkan terapi alternatif menghasilkan perbaikan kemampuan dalam menggunakan lengan. Hasil penelitian melaporkan bahwa penggunaan realitas virtual sedikit memperbaiki fungsi lengan.

  • Pasien yang menggunakan realitas virtual (dibandingkan terapi alternatif) dapat mendapat sedikit manfaat dalam keseimbangan dan mungkin juga dalam keterbatasan aktivitas, tapi mungkin tidak mendapat manfaat dalam kecepatan berjalan atau kualitas hidup.

  • Penambahan realitas virtual dalam perawatan atau rehabilitasi umum (mengakibatkan perpanjangan waktu sesi terapi) mungkin dapat meningkatkan fungsi lengan.

  • Realitas virtual mungkin sangat bermanfaat ketika orang mengerjakan program tersebut hingga berjam-jam.

  • Sejumlah kecil pasien yang menggunakan realitas virtual melaporkan rasa nyeri, sakit kepala, atau merasa pingsan hingga pusing. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan.

Apa saja keterbatasan dari bukti ilmiah yang telah didapatkan?

Ada banyak penelitian tentang topik ini tetapi kebanyakan memiliki jumlah sampel yang kecil dan tidak berkualitas tinggi. Selain itu tidak semua penelitian menyediakan informasi tentang hal yang ingin kami ketahui. Dengan demikian, kami memiliki tingkat kepercayaan sedang hingga sangat rendah terhadap bukti ilmiah yang ada.

Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?

Bukti ilmiah ini menggunakan publikasi hingga September 2023.

Translation notes

Diterjemahkan oleh Rr. Rayna Adya Harvianti (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh dr. Yudha Nur Patria, DCH., M.Med. (Clin. Epi.), M.MS., Ph.D., Sp.A (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Citation
Laver KE, Lange B, George S, Deutsch JE, Saposnik G, Chapman M, Crotty M. Virtual reality for stroke rehabilitation. Cochrane Database of Systematic Reviews 2025, Issue 6. Art. No.: CD008349. DOI: 10.1002/14651858.CD008349.pub5.

Our use of cookies

We use necessary cookies to make our site work. We'd also like to set optional analytics cookies to help us improve it. We won't set optional cookies unless you enable them. Using this tool will set a cookie on your device to remember your preferences. You can always change your cookie preferences at any time by clicking on the 'Cookies settings' link in the footer of every page.
For more detailed information about the cookies we use, see our Cookies page.

Accept all
Konfigurasi