Lompat ke isi utama

Apakah tindak lanjut dengan ultrasonografi setelah pembedahan pembuluh darah arteri tungkai bawah meningkatkan tingkat penyelamatan tungkai dan pemeliharaan arteri terbuka?

Pesan utama

Akibat kurangnya bukti ilmiah yang kuat, manfaat pengawasan intensif dengan ultrasonografi dupleks (DUS) setelah revaskularisasi tungkai bawah masih belum jelas. Tidak ada penelitian yang melaporkan kejadian tidak diinginkan yang berkaitan dengan pengawasan DUS.

Apa saja manfaat dari surveilans DUS?

Penyumbatan atau penyempitan arteri besar pada tungkai bawah, yang dikenal sebagai penyakit aterosklerosis ekstremitas bawah atau penyakit arteri perifer, mungkin memerlukan prosedur revaskularisasi (pembedahan untuk memulihkan aliran darah ke arteri atau vena yang tersumbat), terutama jika penyakit tersebut parah atau tidak membaik dengan intervensi non-bedah. Pemindaian DUS sering dilakukan sebagai bagian dari perawatan pasca operasi setelah prosedur ini untuk mengidentifikasi kelainan aliran yang dapat mengganggu aliran melalui cangkok (patensi cangkok).

Apa yang ingin kami cari tahu?

Kami ingin mengetahui:

- apakah observasi ketat (program pengawasan intensif) dengan pemindaian DUS dapat membantu menghindari amputasi minor dan mayor;

- apakah program pengawasan intensif dengan pemindaian DUS meningkatkan angka intervensi ulang (prosedur yang dilakukan untuk mempertahankan patensi cangkok setelah revaskularisasi) dan kematian, terutama pada pasien tanpa gejala, yaitu pasien yang tidak mengalami nyeri, klaudikasio intermiten (nyeri otot yang timbul saat berolahraga dan hilang dengan istirahat), atau gejala lainnya.

Apa yang telah dilakukan?

Kami mencari penelitian yang membandingkan program pengawasan dengan pemindaian DUS setelah revaskularisasi tungkai bawah dibandingkan pengawasan dengan pemeriksaan medis dan palpasi nadi, dengan atau tanpa tes obyektif lainnya, seperti indeks tekanan arteri.

Kami membandingkan dan merangkum hasil penelitian dan menguji tingkat kepercayaan terhadap bukti ilmiah tersebut, berdasarkan beberapa faktor seperti metode dan skala penelitian.

Apa yang kami temukan?

Kami menemukan tiga penelitian yang melibatkan 1092 orang dengan penyakit aterosklerosis ekstremitas bawah (penumpukan lemak, kolesterol, dan zat-zat lain di dalam arteri) yang menjalani prosedur revaskularisasi. Penelitian-penelitian ini berkisar antara 156 hingga 594 partisipan. Semua penelitian yang disertakan dilaksanakan di Eropa. Dua penelitian berlangsung kurang dari 24 bulan, dengan hanya satu penelitian yang berlangsung lebih dari 24 bulan. Penelitian yang disertakan membandingkan DUS dan palpasi denyut nadi dan indeks tekanan arteri versus palpasi denyut nadi dan indeks tekanan arteri pada orang yang menjalani prosedur revaskularisasi yang dilakukan di arteri di daerah bawah inguinalis (selangkangan).

Hasil utama

Program pengawasan intensif dengan DUS dapat menghasilkan sedikit atau tidak ada perbedaan dalam tingkat penyelamatan anggota tubuh, patensi setelah intervensi yang dilakukan untuk mengobati cangkok atau pembuluh darah setelah trombosis (pembentukan gumpalan darah) atau stenosis (penyempitan), kematian akibat semua penyebab, dan kualitas hidup.

Program pengawasan intensif dengan pemindaian DUS dapat meningkatkan tingkat intervensi ulang.

Tidak ada data yang tersedia mengenai pengaruh program pengawasan DUS terhadap kejadian tidak diinginkan yang diakibatkan oleh pengawasan DUS.

Apa keterbatasan dari bukti ilmiah tersebut?

Tingkat kepercayaan terhadap bukti-bukti ilmiah tersebut rendah. Terdapat tiga faktor utama yang mengurangi tingkat kepercayaan pada bukti ilmiah:

- tidak semua penelitian memberikan data tentang luaran yang diminati;

- dalam sebuah penelitian, penugasan partisipan ke dalam kelompok yang berbeda tidak benar-benar acak;

- hanya terdapat beberapa penelitian, dan beberapa penelitian sangat kecil.

Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?

Bukti ilmiah ini menggunakan penelitian hingga Februari 2022.

Translation notes

Diterjemahkan oleh Gisella Chika Sentosa (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh dr. Arditya Damarkusuma, MMed (Cline Epi), Sp.JP(K) (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Citation
Sarpe AKP, Flumignan CDQ, Nakano LCU, Trevisani VFM, Lopes RD, Guedes Neto HJ, Flumignan RLG. Duplex ultrasound for surveillance of lower limb revascularisation. Cochrane Database of Systematic Reviews 2023, Issue 7. Art. No.: CD013852. DOI: 10.1002/14651858.CD013852.pub2.

Our use of cookies

We use necessary cookies to make our site work. We'd also like to set optional analytics cookies to help us improve it. We won't set optional cookies unless you enable them. Using this tool will set a cookie on your device to remember your preferences. You can always change your cookie preferences at any time by clicking on the 'Cookies settings' link in the footer of every page.
For more detailed information about the cookies we use, see our Cookies page.

Accept all
Konfigurasi