Lompat ke isi utama

Angioplasti saja atau dengan stenting untuk stenosis arteri subklavia

Pesan utama

Kami tidak dapat menemukan uji klinis terkontrol acak dalam literatur medis yang membandingkan efektivitas dan keamanan pemasangan stent (tabung kecil yang berfungsi seperti perancah untuk membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka) dengan angioplasti (prosedur pembedahan untuk membuka sumbatan pembuluh darah) saja untuk pengobatan stenosis (penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah) arteri subklavia. Saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan apakah pemasangan stent lebih efektif daripada angioplasti saja.

Mengapa pertanyaan ini penting?

Arteri subklavia adalah dua pembuluh darah utama di dada bagian atas, di bawah tulang selangka, yang bercabang dari arkus aorta. Arteri subklavia sinistra memasok darah ke lengan kiri, dan arteri subklavia dekstra memasok darah ke lengan kanan; beberapa cabang memasok darah ke kepala dan dada. Riwayat merokok, tekanan darah tinggi, rendahnya kadar kolesterol 'baik' (lipoprotein densitas tinggi), dan penyakit arteri perifer (PAD) dikaitkan dengan peningkatan risiko stenosis arteri subklavia. Stenosis arteri subklavia sering terjadi tanpa gejala. Saat terserang, gejalanya meliputi vertigo yang berlangsung singkat (umumnya digambarkan seperti seolah-olah sekelilingnya berputar) akibat penurunan aliran darah di bagian belakang otak, dan masalah sirkulasi darah di tangan dan lengan. Perawatan endovaskular (minimal invasif) untuk stenosis arteri subklavia meliputi angioplasti saja atau dengan pemasangan stent. Tidak jelas apakah angioplasti saja atau dengan stenting memberikan manfaat yang paling besar bagi orang dengan penyumbatan arteri subklavia.

Apa yang sudah kami lakukan?

Kami mencari literatur klinis untuk penelitian uji klinis acak terkendali mengenai pengobatan endovaskular untuk stenosis arteri subklavia yang membandingkan angioplasti saja, atau dengan stent yang dimplantasi. Pad penelitiana uji klinis acak terkendali, intervensi atau uji yang diterima partisipan ditentukan secara acak. Jenis penelitian ini (uji klinis acak terkendali) biasanya memberikan bukti ilmiah yang paling dapat diandalkan tentang efek intervensi.

Apa yang kami temukan?

Kami tidak menemukan penelitian uji klinisacak terkendali untuk membantu menjawab pertanyaan kami. Belum terdapat cukup bukti ilmiah untuk membantu para profesional kesehatan dan penderita stenosis arteri subklavia untuk memutuskan apakah pemasangan stent lebih efektif daripada angioplasti saja untuk mengobati stenosis arteri subklavia.

Seberapa mutakhir tinjauan ilmiah ini?

Tinjauan Cochrane ini memperbarui tinjauan kami sebelumnya. Bukti ilmiah menggunakan penelitian hingga Februari 2021.

Translation notes

Diterjemahkan oleh dr. Roihan Mohamad Iqbal (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh dr. Dhite Bayu Nugroho, MSc, Ph.D (Universitas Gadjah Mada). Email kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Citation
Iared W, MourãoJEduardo, PuchnickA, SomaF, ShigueokaDCarlos.Angioplasty versus stenting for subclavian artery stenosis. Cochrane Database of Systematic Reviews 2022, Issue 2. Art. No.: CD008461. DOI: 10.1002/14651858.CD008461.pub4.

Our use of cookies

We use necessary cookies to make our site work. We'd also like to set optional analytics cookies to help us improve it. We won't set optional cookies unless you enable them. Using this tool will set a cookie on your device to remember your preferences. You can always change your cookie preferences at any time by clicking on the 'Cookies settings' link in the footer of every page.
For more detailed information about the cookies we use, see our Cookies page.

Accept all
Konfigurasi