Pertanyaan Tinjauan
Apa saja efek antibiotik makrolida pada penderita cystic fibrosis (CF) dan infeksi saluran napas?
Pesan utama
- Penderita CF lebih rentan terhadap infeksi rongga dada yang disebabkan oleh bakteri yang sulit diobati.
- Antibiotik makrolida (seperti azitromisin dan klaritromisin) dapat menurunkan efek infeksi bakteri.
- Salah satu antibiotik makrolida, yakni azitromisin, dapat meningkatkan fungsi paru-paru dalam waktu enam bulan dibandingkan dengan plasebo (pengobatan tanpa bahan aktif) dan dapat menurunkan risiko kambuhnya infeksi paru-paru. Kami tidak yakin apakah dosis azitromisin yang lebih tinggi lebih baik daripada dosis yang lebih rendah, atau apakah azitromisin inhalasi lebih baik daripada azitromisin yang diminum (oral). Azitromisin oral sekali seminggu dibandingkan dengan setiap hari dapat menyebabkan lebih sedikit peningkatan fungsi paru-paru, tetapi terdapat waktu yang lebih lama untuk terjadinya kambuh pada kelompok yang diberikan azitromisin sekali seminggu.
- Bukti ilmiah saat ini tidak mendukung penggunaan azitromisin jangka panjang untuk semua penderita CF.
Pendahuluan
Penderita CF menderita infeksi pada saluran napas, yang sering kali disebabkan oleh kuman Pseudomonas aeruginosa , yang resisten terhadap hampir semua antibiotik yang dapat ditelan (oral). Antibiotik makrolida, misalnya azitromisin dan klaritromisin, tidak memiliki efek membunuh secara langsung terhadap Pseudomonas aeruginosa , tetapi dapat mengurangi aktivitas bakteri tersebut.
Apa yang ingin kami ketahui?
Kami ingin mengetahui apakah penggunaan antibiotik makrolida (biasanya dikonsumsi secara oral) mempengaruhi kesehatan penderita CF dan apakah obat ini memiliki efek samping.
Apa yang sudah dilakukan?
Kami menelusuri penelitian-penelitian yang melihat efek antibiotik makrolida pada anak-anak dan orang dewasa dengan CF dan merangkum bukti ilmiah.
Apa yang kami temukan?
Kami menemukan 14 penelitian dengan total 1467 anak-anak dan orang dewasa dalam kelompok perlakuan yang berbeda secara acak, yang kami sertakan dalam tinjauan ini. Sebelas penelitian membandingkan azitromisin dengan plasebo, satu penelitian membandingkan dua dosis azitromisin yang berbeda (dosis tinggi dan rendah), satu penelitian membandingkan azitromisin inhalasi dengan azitromisin oral, dan satu penelitian membandingkan azitromisin oral sekali seminggu dengan sekali sehari.
Hasil utama
Kami menemukan bahwa terdapat sedikit peningkatan fungsi paru-paru pada pasien yang diberikan azitromisin dibandingkan dengan plasebo pada enam bulan dan risiko kambuh infeksi lebih rendah. Risiko efek samping (seperti muntah, diare, dan sakit kepala) ditemukan pada kedua kelompok, sama seperti kemungkinan infeksi baru dengan Pseudomonas aeruginosa . Berkaitan dengan fungsi paru-paru dan infeksi yang berulang, kami tidak yakin apakah dosis azitromisin yang lebih tinggi lebih baik daripada dosis yang lebih rendah (hanya satu penelitian pada anak-anak yang meneliti dosis azitromisin), atau apakah azitromisin yang dihirup lebih baik daripada azitromisin oral. Mengonsumsi azitromisin oral seminggu sekali dibandingkan dengan setiap hari menyebabkan sedikit peningkatan fungsi paru-paru, tetapi terdapat waktu yang lebih lama untuk terjadinya kambuh pada kelompok yang diberikan azitromisin seminggu sekali.
Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut?
Kami tidak dapat menggabungkan semua hasil penelitian karena diukur dengan cara yang berbeda dan pada titik waktu yang berbeda; uji klinis di masa depan harus mengatasi masalah ini. Selain itu, sekarang banyak pasien dengan CF yang dirawat dengan terapi modulator baru (elexacaftor-tezacaftor-ivacaftor), sehingga penting untuk menilai bagaimana antibiotik makrolida mempengaruhi kesehatan pasien tersebut. Dalam penelitian yang kami temukan untuk tinjauan ini, tidak ada pasien yang diobati dengan terapi modulator.
Kami dapat melaporkan hasil penelitian yang membandingkan azitromisin dengan plasebo secara pasti karena penelitian dilakukan dengan baik dan melibatkan lebih banyak partisipan. Bukti ilmiah dari penelitian yang membandingkan dosis azitromisin tinggi dan rendah atau azitromisin nebulisasi dan oral jauh lebih tidak pasti karena sampel penelitiannya kecil dan terdapat risiko bias dalam cara pelaksanaannya. Kami cukup yakin dengan hasil penelitian yang membandingkan azitromisin mingguan dengan azitromisin harian.
Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?
Penelitian yang kami laporkan adalah yang paling mutakhir yang dapat kami temukan. Kami terakhir kali mencari penelitian pada November 2022.
Diterjemahkan oleh dr. Haidar Ali Hamzah (Universitas Sriwijaya). Disunting oleh Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp.OG., K.Fm. (Universitas Gadjah Mada). Email kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.