Toksin botulinum untuk pengobatan strabismus

Pesan utama
Karena kurangnya bukti ilmiah yang kuat, bukti ilmiah mengenai manfaat dan bahaya penggunaan toksin botulinum dibandingkan dengan pembedahan untuk strabismus masih belum pasti.

Apa yang ingin diketahui?
Kami ingin mengetahui apakah toksin botulinum lebih baik daripada operasi untuk mengobati strabismus. Kami juga ingin mengetahui apakah toksin botulinum berhubungan dengan efek yang tidak diinginkan.

Apa yang dimaksud dengan strabismus?

Strabismus terjadi ketika mata tidak sejajar. Sering terjadi pada satu mata mengarah ke dalam atau ke luar. Jarang terjadi satu mata mengarah ke atas atau ke bawah. Hal ini umumnya dikenal sebagai 'juling'.

Strabismus dapat menyebabkan penglihatan kabur atau penglihatan ganda. Pada anak-anak, hal ini dapat memengaruhi perkembangan penglihatan jangka panjang pada mata yang terkena. Ada banyak penyebab strabismus. Pada sebagian besar kasus, terdapat masalah pada otot atau saraf di sekitar mata.

Dokter dapat menggunakan toksin botulinum untuk menghentikan kerja otot-otot di sekitar mata untuk sementara waktu. Hal ini dapat membantu mata menjadi lebih sejajar dan dapat mengurangi penglihatan kabur atau ganda. Salah satu masalah dengan penggunaan toksin botulinum adalah dapat menyebabkan kelopak mata yang menggelambir (ptosis).

Apa yang sudah dilakukan?

Kami mencari penelitian yang menyelidiki injeksi toksin botulinum dibandingkan dengan pengobatan lain seperti operasi pada penderita strabismus. Kami membandingkan dan merangkum hasil penelitian dan menilai tingkat kepercayaan terhadap bukti-bukti ilmiah tersebut, berdasarkan faktor-faktor seperti metode dan skala penelitian.

Apa yang ditemukan?
Kami menemukan empat penelitian dengan 242 orang dewasa dan anak-anak dengan strabismus. Penelitian terbesar dilakukan pada 110 anak dan penelitian terkecil dilakukan pada 30 orang. Penelitian dilakukan di Kanada, Afrika Selatan, dan Spanyol. Dua penelitian berlangsung selama enam bulan dan penelitian terlama berlangsung selama 36 bulan.

Hasil tinjauan menunjukkan hal-hal berikut ini.

- Operasi strabismus mungkin memiliki peluang yang lebih baik untuk memulihkan keselarasan mata yang benar dibandingkan dengan pengobatan toksin botulinum pada orang yang membutuhkan pengobatan primer atau pengobatan ulang untuk strabismus.

- Orang yang diobati dengan toksin botulinum mungkin perlu melakukan perawatan ulang dengan operasi lebih sering daripada orang yang diobati dengan pembedahan.

- Penggunaan toksin botulinum mungkin tidak akan membuat perbedaan dalam pencapaian binokularitas (kemampuan untuk fokus pada suatu objek dengan kedua mata dan melihat satu gambar); dan
- Ptosis (kelopak mata bagian atas yang menutup sebagian mata) umumnya terjadi pada orang yang menerima toksin botulinum dalam penelitian ini. Jumlah orang yang terkena berkisar antara 2 hingga 4 dari 10 orang. Semua pasien megalami gejala kekambuhan ketika pengobatan dihentikan.

Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut?

Kami memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki kepercayaan pada bukti ilmiah karena jumlah penelitian tidak cukup untuk memastikan hasil dari luaran tinjauan ini, penelitian merupakan penelitian yang kecil, dan tidak dirancang serta dilakukan dengan baik.

Seberapa mutakhir tinjauan ini?
Para peneliti Cochrane mencari studi yang diterbitkan hingga 6 Juli 2022.

Translation notes: 

Diterjemahkan oleh dr. Irse Priyaganda Bani Musa (Universitas Jenderal Soedirman). Disunting oleh dr. Detty S. Nurdiati, M.P.H., Ph.D., Sp.OG., Subsp. KFM (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Tools
Information